Minggu, 13 April 2014

BAB 5 Motivations

Motivasi
Proses yang menjelaskan tentang intensitas individu, arah, dan ketekunan usaha untuk pencapaian tujuan.
Model Characteristic Pekerjaan (The Job Chracteristics Model)
Job design merupakan sebuah rancangan pekerjaan dengan proses penentuan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemegang jabatan, hak untuk mengatur pekerjaan tersebut, dan tanggung jawab dari dari sebuah pekerjaan.
Job Characteristic Model adalah Model yang mengusulkan bahwa pekerjaan apa pun dapat digambarkan dalam hal lima dimensi inti pekerjaan, berikut adalah lima dimensi tersebut :
1. Keragaman ketrampilan (skill variety)
Tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan beragam aktivitas sehingga pekerja bisa menggunakan sejumlah ketrampilan dan bakat yang berbeda. Contoh: Di pabrik mobil ada pekerja yang bertugas untuk mendesain mobil, ada yang tugasnya merakit body mobil, ada yang bertugas merakit mesinnya, dll.
2. Jati diri tugas (task identity)
Tingkat sejauh mana penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan dapat dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil kinerja seseorang. Tugas yang dirasakan sebagai bagian dari pekerjaan yang lebih besar dan membuat objek, dan menyelesaikan sampai sempurna. Contoh : Bagian body mobil yang bagus merupakan hasil karyawan perakitan yang ahli.
3. Tugas yang penting (task significance)
Tingkat sejauh mana pekerjaan mempunyai dampak yang berarti bagi kehidupan orang lain, baik orang tersebut merupakan rekan sekerja dalam suatu perusahaan yang sama maupun orang lain di lingkungan sekitar. Jika tugas dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja, maka ia cenderung mempunyai kepuasan kerja. Contoh: dokter yang mediagnosa dan memberikan resep obat yang sesuai dengan penyakit pasiennya.
4. Otonomi
Tingkat kebebasan pemegang kerja, yang mempunyai pengertian ketidaktergantungan dan keleluasaan yang diperlukan untuk menjadwalkan pekerjaan dan memutuskan prosedur apa yang akan digunakan untuk menyelesaikannya. Pekerjaan yang memberi kebebasan, ketidaktergantungan dan peluang mengambil keputusan akan lebih cepat menimbulkan kepuasan kerja. Contoh: pedagang yang menentukan sendiri bagaimana metode penjualan produknya.
5. Umpan Balik
Tingkat kinerja kegiatan kerja dalam memperoleh informasi tentang keefektifan kegiatannya. Pemberian balikan pada pekerjaan membantu meningkatkan tingkat kepuasan. Contoh: Pekerja yang telah menghitung keadaan keuangan perusahaannya, mengevaluasi dan meneliti kembali hasil perhitungannya.
Bagaimana Pekerjaan bisa di rancang ulang?
Redesign pekerjaan merupakan elemen bahwa pekerjaan dapat dibentuk kembali ke dalam rangka untuk membuat seseorang lebih termotivasi.
Contoh : seorang bartender yang melakukan pekerjaan yang sama secara terus menerus akan merasa jenuh, maka manager bisa menggantinya untuk melakukan pekerjaan lain seperti sebagai waiter atau penerima tamu.
Beberapa komponen Job Redesigned:
1. Rotasi Pekerjaan (Job Rotation)
Job Rotation berguna untuk mengurangi kejenuhan pekerjaan yang dialami oleh karyawan dengan melakukan rotasi pekerjaan dengan karyawan lain dalam jangka waktu tertentu. Contoh: seorang teknisi yang bekerja di kilang minyak laut dirotasi pekerjaan dengan teknisi yang bekerja di pabrik pengolahan minyak di darat.
2. Perluasan Pekerjaan (Job Enrichment)
Pengayaan pekerjaan merupakan tindakan memperluas wilayah pekerjaan hingga tingkat di mana karyawan bisa mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari pekerjaannya. Contoh: dua karyawan, yang satu bidang administrasi dan satu bidang keuangan, mereka melakukan pelatihan di bidang yang berbeda dengan keahlian mereka. Hasilnya mereka bisa saling mengisi jika ada karyawan di bidang yang lain absen.
Susunan Pekerjaan Alternatif
1. Flextime (Jam Kerja yang Fleksibel)
A bekerja di perusahaan yang memberlakukan flextime. Perusahaan memperbolehkan karyawan untuk memilih jam kerjanya yaitu selama 8 jam di antara jam buka kantor yaitu jam 8 pagi - jam 9 malam. Karena A tidak bisa bangun pagi maka dia memilih untuk bekerja dari jam 10 pagi - hingga jam 6 malam.
2. Job Sharing (Pembagian Pekerjaan)
A dan B sama-sama memegang jabatan manager divisi HRD perusahaan. A akan bekerja pada hari Senin dan Selasa, sedangkan B hari Kamis dan Jumat. Dan mereka bergantian pada hari Rabu.
3. Telecommuting
Telecommuting adalah bekerja di rumah minimal 2 hari dalam seminggu dan terhubung pada kantor perusahaan. Pekerjaan ini berlangsung fleksibel, tidak terganggu oleh banyak orang, dan tidak terlalu mempedulikan penampilan.
Contoh:
Penulis, pengacara, programmer,dsb.
Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan karyawan adalah sebuah proses partisipatif yang menggunakan masukan karyawan untuk meningkatkan komitmen demi mencapai keberhasilan organisasi. Karyawan yang terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan akan merasa dianggap penting dan lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaannya.
·         Partisipasi Manajemen (Participative Management)
Yang berbeda dari karakteristik umum untuk semua program manajemen partisipatif adalah pengambilan keputusan bersama, di mana bawahan berbagi tingkat signifikan pengambilan keputusan kekuasaan dengan manajemen superior.
·         Perwakilan Karyawan (Representative Employee)
Tujuannya adalah untuk mendistribusikan kekuasaan dalam sebuah organisasi, menempatkan tenaga kerja pada pijakan yang lebih setara dengan kepentingan manajemen dan stockholders dengan membiarkan pekerja diwakili oleh sekelompok kecil karyawan yang benar-benar berpartisipasi. Bentuk yang paling umum partisipasi perwakilan adalah  dewan kerja dan perwakilan dewan.
Berapakah bayaran karyawan : Membentuk Struktur Bayaran
Proses pembayarannya membutuhkan penyeimbangan keadilan internal dan keadilan eksternal. Keadian internal melalui proses teknis yang disebut evaluasi pekerjaan. Sedangkan, keadilan eksternal ditentukan melalui survey bayaran atau kebijakan pemerintah. Pembayaran harus ditentukan sesuai kebutuhan organisasi. Sebaiknya tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi karena bayaran merupakan faktor penting untuk internal perusahaan.
Cara Pembayaran : Memberikan Penghargaan kepada Karyawan Individual Melalui Program Variabel Bayaran
Program variable bayaran (Variable Pay Program) terdiri dari tarif per bagian pekerjaan, bayaran berdasarkan prestasi, bonus, pembagian laba dan rencana kepemilikan saham karyawan
Berikut adalah jenis - jenis program varible bayaran :
1. Piece-Rate Pay
Bayaran berdasarkan tarif per bagian. Dalam rencana bayaran berdasarkan tarif per bagian, para pekerja diberi bayaran dalam jumlah tetap untuk setiap unit produksi yang diselesaikan. Contoh : Karyawan A akan mendapatkan bonus 10 dollar setiap mesin mobil yang diselesaikannya. Maka semakin banyak mesin mobil yang diselesaikan semakin besar pula penghasilannya.
2. Merit-Based Pay
Bayaran berdasarkan prestasi. Rencana bayaran berdasarkan prestasi didasarkan pada penilaian kinerja. Keunggulan utamanya adalah rencana tersebut memungkinkan para pemberi kerja untuk membedakan bayaran berdasarkan kinerja, sehingga individu yang dianggap berprestasi tinggi akan diberi kenaikan lebih besar dan ini memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik
Kelemahan dari system ini adalah pada penilaian kerja yang dilakukan tahunan, jadi memungkinkan karyawan yang kinerjanya bagus pada akhir tahun saja bisa mendapatkan gaji lebih besar daripada karyawan yang kinerjanya bagus sepanjang tahun.
·     Bonus : rencana gaji yang memberikan penghargaan kepada karyawan untuk alasan adanya  kinerja baru-baru ini, bukan kinerja historis.
·  Skill-Based Pay : adalah alternatif untuk job based pay yang tingkat bayarannya tergantung dari seberapa banyak kemampuan karyawan atau berapa banyak pekerjaan yang bisa ia lakukan.
·       Profit-Sharing Plan : adalah rencana pembagian keuntungan/laba. Rencana pembagian keuntungan adalah program organisasi  yang mendistribusikan kompensasi didasarkan pada beberapa formula yang telah disepakati dirancang di sekitar profitabilitas perusahaan.Kompensasi dapat menunjukkan pengeluaran kas secara langsung,terutama untuk top manager.
·  Gainsharing : adalah perencanaan insentif grup yang berdasarkan atas formula yang menggunakan peningkatan dalam produktivitas grup dari satu periode ke periode lainnya menentukan jumlah total uang yang dialokasikan.Gainsharing berbeda dari profit sharing karena itu menghubungkan reward dengan produktivitas yang diraih daripada keuntungan.
·    Employee Stock Ownership Plans : adalah  perencanaan keuntungan dari perusahaan dimana para karyawan mendapatkan saham,biasanya dibawah harga pasar,sebagai bagian dari keuntungan mereka.
·      Evaluation of Variable Pay : Variabel pay dapat meningkatkan motivasi dan produktifitas suatu perusahaan. Studi umumnya mendukung gagasan bahwa organisasi dengan rencana pembagian keuntungan memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki rencana pembagian keuntungan. Pembagian keuntungan telah ditemukan untuk meningkatkan produktivitas dalam sebagian besar kasus dan sering memiliki dampak positif pada sikap karyawan.

IMPLIKASI GLOBAL
Tidak setiap pendekatan telah dipelajari oleh penelitian lintas-budaya, jadi kita mempertimbangkan perbedaan lintas-budaya dalam beberapa hal, yaitu :
1.    Job Characteristic and Job Enrichment
Beberapa studi telah menguji model karakteristik pekerjaan dalam budaya yang berbeda, karena hasilnya sangat tidak konsisten. Satu studi menunjukkan bahwa ketika karyawan mempunyai orientasi lain yang berkaitan dengan kesejahteraan orang lain di tempat kerja, hubungan antara pekerjaan intrinsik karakteristik dan kepuasan kerja lebih lemah. Fakta bahwa model karakteristik pekerjaan relatif individualistis (mengingat hubungan antara karyawan dan pekerjaannya) menunjukkan strategi pengayaan pekerjaan mungkin tidak memiliki efek yang sama dalam budaya kolektif seperti yang terjadi dalam budaya individualistik (seperti United States)
2.    Telecommuting
Telecommuting  adalah model atau perjanjian kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi. Pertama, satu studi menunjukkan bahwa telecommuting lebih sering terjadi di U.S daripada negara-negara serikat Eropa kecuali Belanda. Keuntungan telecommuting ialah menciptakan keseimbangan antara bekerja dengan pekerjaan rumah dengan lebih baik. Sedangkan hambatannya ialah ketidakpercayaan terhadap karyawan dan ketidakterhubungan personal di antara para karyawan.
3.    Variable Pay
Variable pay, digunakan untuk mengenali dan menghargai kontribusi karyawan terhadap produktivitas perusahaan, profitabilitas, kualitas dan sejenisnya. Variable pay sering didasarkan pada dua faktor utama, yaitu : kinerja Anda sendiri dan kinerja perusahaan Anda. Jadi, sebagian besar skema yang berkembang oleh perusahaan memiliki target penetapan dan pembayaran aktual berdasarkan kombinasi tersebut. Variable pay diberikan dalam berbagai format termasuk bagi hasil, bonus, dan tunjangan hari raya.
4.    Flexible Benefits
Hingga hari ini, hampir semua perusahaan di Amerika menawarkan flexible benefits. Rencana tunjangan yang fleksibel memungkinkan karyawan untuk memilih manfaat yang mereka inginkan atau butuhkan dari paket program yang ditawarkan oleh perusahaan . Rencana tunjangan fleksibel dapat mencakup asuransi kesehatan , atau tunjangan pension.
Rencana tunjangan yang fleksibel telah menjadi semakin populer Hal ini telah memberikan pengaruh besar pada kemampuan bisnis untuk memberikan manfaat bagi karyawannya.
5.    Employee Involvement
Keterlibatan karyawan adalah menciptakan suatu lingkungan di mana orang berdampak pada keputusan dan tindakan yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Intrinsik sebagian besar proses keterlibatan karyawan adalah pelatihan dalam efektivitas tim, komunikasi, dan pemecahan masalah, pengembangan reward dan sistem pengenalan, dan sering, berbagi keuntungan yang dibuat melalui upaya keterlibatan karyawan.
Program Keterlibatan karyawan berbeda setiap Negara. Sebuah studi membandingkan penerimaan program keterlibatan karyawan dalam empat Negara yang berbeda, termasuk Amerika dan India yang menegaskan pentingnya memodifikasi parktek untuk mencerminkan budaya nasional. Sementara karyawan AS mudah menerima program ini, manajer di India yang mencoba untuk memberdayakan karyawan mereka melalui program keterlibatan karyawan yang dinilai rendah oleh karyawan. Reaksi ini konsisten dengan budaya India, yang menerima dan mengharapkan perbedaan dalam otoritas. Sama, para pekerja Cina yang sangat menerima nilai-nilai tradisional Cina menunjukkan beberapa manfaat dari pengambilan keputusan partisipatif, tetapi pekerja yang kurang tradisional lebih puas dan memiliki peringkat kinerja yang lebih tinggi di bawah manajemen partisipatif. Penelitian ini menggambarkan perbedaan substansial dalam bagaimana praktek manajemen yang dirasakan oleh individu dalam maupun antar Negara.