BAB 5 Motivations
Motivasi
Proses
yang menjelaskan tentang intensitas individu, arah, dan ketekunan usaha untuk
pencapaian tujuan.
Model
Characteristic Pekerjaan (The Job Chracteristics Model)
Job design merupakan sebuah rancangan pekerjaan dengan proses penentuan
tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemegang jabatan, hak untuk mengatur
pekerjaan tersebut, dan tanggung jawab dari dari sebuah pekerjaan.
Job
Characteristic Model adalah Model yang mengusulkan bahwa pekerjaan apa pun
dapat digambarkan dalam hal lima dimensi inti pekerjaan, berikut adalah lima dimensi tersebut :
1. Keragaman ketrampilan (skill variety)
Tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan
beragam aktivitas sehingga pekerja bisa menggunakan sejumlah ketrampilan dan
bakat yang berbeda. Contoh: Di pabrik mobil ada pekerja yang bertugas untuk
mendesain mobil, ada yang tugasnya merakit body mobil, ada yang bertugas
merakit mesinnya, dll.
2. Jati diri tugas (task
identity)
Tingkat sejauh mana penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan
dapat dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil kinerja seseorang.
Tugas yang dirasakan sebagai bagian dari pekerjaan yang lebih besar dan membuat
objek, dan menyelesaikan sampai sempurna. Contoh : Bagian body mobil yang bagus
merupakan hasil karyawan perakitan yang ahli.
3. Tugas yang penting (task
significance)
Tingkat sejauh mana pekerjaan mempunyai dampak yang berarti
bagi kehidupan orang lain, baik orang tersebut merupakan rekan sekerja dalam
suatu perusahaan yang sama maupun orang lain di lingkungan sekitar. Jika tugas
dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja, maka ia cenderung mempunyai
kepuasan kerja. Contoh: dokter yang mediagnosa dan memberikan resep obat yang
sesuai dengan penyakit pasiennya.
4. Otonomi
Tingkat kebebasan pemegang kerja, yang mempunyai pengertian
ketidaktergantungan dan keleluasaan yang diperlukan untuk menjadwalkan
pekerjaan dan memutuskan prosedur apa yang akan digunakan untuk
menyelesaikannya. Pekerjaan yang memberi kebebasan, ketidaktergantungan dan
peluang mengambil keputusan akan lebih cepat menimbulkan kepuasan kerja.
Contoh: pedagang yang menentukan sendiri bagaimana metode penjualan produknya.
5. Umpan Balik
Tingkat kinerja kegiatan kerja dalam memperoleh informasi
tentang keefektifan kegiatannya. Pemberian balikan pada pekerjaan membantu
meningkatkan tingkat kepuasan. Contoh: Pekerja yang telah menghitung keadaan
keuangan perusahaannya, mengevaluasi dan meneliti kembali hasil perhitungannya.
Bagaimana
Pekerjaan bisa di rancang ulang?
Redesign pekerjaan
merupakan elemen bahwa pekerjaan dapat dibentuk kembali ke dalam rangka untuk
membuat seseorang lebih termotivasi.
Contoh
: seorang bartender yang melakukan pekerjaan yang sama secara terus
menerus akan merasa jenuh, maka manager bisa menggantinya untuk
melakukan pekerjaan lain seperti sebagai waiter atau penerima tamu.
Beberapa komponen Job
Redesigned:
1. Rotasi
Pekerjaan (Job Rotation)
Job
Rotation berguna untuk mengurangi kejenuhan pekerjaan yang dialami oleh
karyawan dengan melakukan rotasi pekerjaan dengan karyawan lain dalam
jangka waktu tertentu. Contoh:
seorang teknisi yang bekerja di kilang minyak laut dirotasi pekerjaan
dengan teknisi yang bekerja di pabrik pengolahan minyak di darat.
2. Perluasan Pekerjaan (Job Enrichment)
Pengayaan
pekerjaan merupakan tindakan memperluas wilayah pekerjaan hingga
tingkat di mana karyawan bisa mengendalikan perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi dari pekerjaannya. Contoh: dua karyawan, yang satu bidang
administrasi dan satu bidang keuangan, mereka melakukan pelatihan di
bidang yang berbeda dengan keahlian mereka. Hasilnya mereka bisa saling
mengisi jika ada karyawan di bidang yang lain absen.
Susunan Pekerjaan Alternatif
1.
Flextime (Jam
Kerja yang Fleksibel)
A
bekerja di
perusahaan yang memberlakukan flextime. Perusahaan memperbolehkan karyawan untuk memilih jam
kerjanya yaitu selama 8 jam di antara jam buka kantor yaitu jam 8 pagi - jam 9 malam.
Karena A tidak bisa bangun pagi maka dia memilih untuk bekerja dari jam 10 pagi
- hingga jam 6 malam.
2.
Job Sharing
(Pembagian Pekerjaan)
A
dan B sama-sama memegang jabatan manager divisi HRD perusahaan. A akan
bekerja pada hari Senin dan Selasa, sedangkan B hari Kamis dan Jumat.
Dan
mereka bergantian pada hari Rabu.
3.
Telecommuting
Telecommuting adalah bekerja di rumah minimal 2 hari
dalam seminggu dan terhubung pada kantor perusahaan. Pekerjaan ini berlangsung
fleksibel, tidak terganggu oleh banyak orang, dan tidak terlalu mempedulikan
penampilan.
Contoh:
Penulis, pengacara, programmer,dsb.
Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan
karyawan adalah sebuah proses partisipatif yang menggunakan masukan karyawan
untuk meningkatkan komitmen demi mencapai keberhasilan organisasi. Karyawan yang terlibat dalam
pengambilan keputusan perusahaan akan merasa dianggap penting dan lebih
termotivasi untuk melakukan pekerjaannya.
·
Partisipasi
Manajemen (Participative Management)
Yang berbeda dari karakteristik
umum untuk semua program manajemen partisipatif adalah pengambilan keputusan
bersama, di mana bawahan berbagi tingkat signifikan pengambilan keputusan kekuasaan
dengan manajemen superior.
·
Perwakilan
Karyawan (Representative Employee)
Tujuannya adalah
untuk mendistribusikan kekuasaan dalam sebuah organisasi, menempatkan tenaga
kerja pada pijakan yang lebih setara dengan kepentingan manajemen dan
stockholders dengan membiarkan pekerja diwakili oleh sekelompok kecil karyawan
yang benar-benar berpartisipasi. Bentuk yang paling umum partisipasi
perwakilan adalah dewan kerja dan
perwakilan dewan.
Berapakah bayaran karyawan : Membentuk
Struktur Bayaran
Proses
pembayarannya membutuhkan penyeimbangan keadilan internal dan keadilan
eksternal. Keadian internal melalui proses teknis yang disebut
evaluasi pekerjaan. Sedangkan, keadilan
eksternal ditentukan melalui survey
bayaran atau kebijakan pemerintah. Pembayaran harus ditentukan sesuai
kebutuhan organisasi. Sebaiknya tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi
karena bayaran merupakan faktor penting untuk internal perusahaan.
Program variable bayaran (Variable Pay Program) terdiri dari tarif per bagian pekerjaan, bayaran berdasarkan prestasi, bonus, pembagian
laba dan rencana
kepemilikan saham karyawan
Berikut adalah jenis - jenis program varible bayaran :
1. Piece-Rate Pay
Bayaran berdasarkan tarif per bagian. Dalam rencana
bayaran berdasarkan tarif per bagian, para pekerja diberi bayaran dalam jumlah
tetap untuk setiap unit produksi yang diselesaikan. Contoh : Karyawan A akan mendapatkan bonus 10
dollar setiap mesin mobil yang diselesaikannya. Maka semakin banyak mesin mobil
yang diselesaikan semakin besar pula penghasilannya.
2. Merit-Based Pay
Bayaran berdasarkan prestasi. Rencana bayaran berdasarkan prestasi
didasarkan pada penilaian kinerja. Keunggulan utamanya adalah rencana tersebut memungkinkan
para pemberi kerja untuk membedakan bayaran berdasarkan kinerja, sehingga individu yang dianggap
berprestasi tinggi akan diberi kenaikan lebih besar dan ini memotivasi karyawan untuk
bekerja lebih baik
Kelemahan dari system ini adalah pada
penilaian kerja yang dilakukan tahunan, jadi memungkinkan karyawan yang
kinerjanya bagus pada akhir tahun saja bisa mendapatkan gaji lebih besar
daripada karyawan yang kinerjanya bagus sepanjang tahun.
· Bonus : rencana gaji
yang memberikan penghargaan kepada karyawan untuk alasan adanya kinerja baru-baru ini, bukan kinerja historis.
· Skill-Based Pay : adalah
alternatif untuk job based pay yang tingkat bayarannya tergantung dari seberapa
banyak kemampuan karyawan atau berapa banyak pekerjaan yang bisa ia lakukan.
· Profit-Sharing
Plan : adalah rencana pembagian keuntungan/laba. Rencana pembagian keuntungan adalah program organisasi yang mendistribusikan
kompensasi didasarkan pada beberapa
formula yang telah disepakati dirancang
di sekitar profitabilitas perusahaan.Kompensasi
dapat menunjukkan pengeluaran kas secara langsung,terutama untuk top manager.
· Gainsharing : adalah
perencanaan insentif grup yang berdasarkan atas formula yang menggunakan
peningkatan dalam produktivitas grup dari satu periode ke periode lainnya
menentukan jumlah total uang yang dialokasikan.Gainsharing berbeda dari profit
sharing karena itu menghubungkan reward dengan produktivitas yang diraih
daripada keuntungan.
· Employee Stock Ownership Plans : adalah
perencanaan keuntungan dari perusahaan dimana para karyawan mendapatkan
saham,biasanya dibawah harga pasar,sebagai bagian dari keuntungan mereka.
· Evaluation of Variable Pay : Variabel pay dapat meningkatkan motivasi dan
produktifitas suatu perusahaan. Studi umumnya mendukung gagasan bahwa
organisasi dengan rencana pembagian keuntungan memiliki tingkat profitabilitas
yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki rencana pembagian
keuntungan. Pembagian keuntungan telah ditemukan untuk meningkatkan
produktivitas dalam sebagian besar kasus dan sering memiliki dampak positif
pada sikap karyawan.
IMPLIKASI GLOBAL
Tidak setiap pendekatan telah dipelajari oleh penelitian
lintas-budaya, jadi kita mempertimbangkan perbedaan lintas-budaya dalam
beberapa hal, yaitu :
1.
Job Characteristic
and Job Enrichment
Beberapa studi
telah menguji model karakteristik pekerjaan dalam budaya yang berbeda, karena
hasilnya sangat tidak konsisten. Satu studi menunjukkan bahwa ketika karyawan
mempunyai orientasi lain yang berkaitan dengan kesejahteraan orang lain di
tempat kerja, hubungan antara pekerjaan intrinsik karakteristik dan kepuasan
kerja lebih lemah. Fakta bahwa model karakteristik pekerjaan relatif
individualistis (mengingat hubungan antara karyawan dan pekerjaannya) menunjukkan
strategi pengayaan pekerjaan mungkin tidak memiliki efek yang sama dalam budaya
kolektif seperti yang terjadi dalam budaya individualistik (seperti United
States)
2.
Telecommuting
Telecommuting
adalah model atau perjanjian kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas
bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi. Pertama, satu studi menunjukkan bahwa telecommuting
lebih sering terjadi di U.S daripada negara-negara serikat Eropa kecuali
Belanda. Keuntungan telecommuting ialah menciptakan keseimbangan antara bekerja dengan pekerjaan rumah dengan
lebih baik. Sedangkan hambatannya ialah ketidakpercayaan terhadap karyawan dan
ketidakterhubungan personal di antara para karyawan.
3.
Variable Pay
Variable pay,
digunakan untuk mengenali dan menghargai kontribusi karyawan terhadap
produktivitas perusahaan, profitabilitas, kualitas dan sejenisnya. Variable pay
sering didasarkan pada dua faktor utama, yaitu : kinerja Anda sendiri dan
kinerja perusahaan Anda. Jadi, sebagian besar skema yang berkembang oleh
perusahaan memiliki target penetapan dan pembayaran aktual berdasarkan
kombinasi tersebut. Variable pay diberikan dalam berbagai format termasuk bagi
hasil, bonus, dan tunjangan hari raya.
4.
Flexible Benefits
Hingga hari ini,
hampir semua perusahaan di Amerika menawarkan flexible benefits. Rencana
tunjangan yang fleksibel memungkinkan karyawan untuk memilih manfaat yang
mereka inginkan atau butuhkan dari paket program yang ditawarkan oleh
perusahaan . Rencana tunjangan fleksibel dapat mencakup asuransi kesehatan ,
atau tunjangan pension.
Rencana tunjangan
yang fleksibel telah menjadi semakin populer Hal ini telah memberikan pengaruh
besar pada kemampuan bisnis untuk memberikan manfaat bagi karyawannya.
5.
Employee
Involvement
Keterlibatan
karyawan adalah menciptakan suatu lingkungan di mana orang berdampak pada
keputusan dan tindakan yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Intrinsik sebagian
besar proses keterlibatan karyawan adalah pelatihan dalam efektivitas tim,
komunikasi, dan pemecahan masalah, pengembangan reward dan sistem pengenalan,
dan sering, berbagi keuntungan yang dibuat melalui upaya keterlibatan karyawan.